Ngga enak baget ospek di fakultasku (Teknik Pengairan).Para panitianya (Senior-senior) melakukan "hazeing" ke pada maba s,katanya sih biar mempersiapkan mental para MABA untuk menghadapi kehidupan mendatang.Mereka membentak-bentak maba se-enaknya,suruh nunduk kalo ketemu panitia,di olok-olok rame-rame,dll.pokoknya ospek "orde baru" banget-lah,nggak enak n nggak penting,mereka itu sebenarnya hanya ingin mendoktrin maba dengan idealisme-idealisme mereka yang kolot,arogan,n senioritas.
KOLOT karena cara-cara yang di pakai tuh masih mengandung kekerasan,padahal sekarang tuh udah jamannya ESQ yang terbukti lebih efektif melatih mental se-seorang.kalau cara melatihnya dengan kekerasan pada akhirnya hasilnya juga kekerasan juga,seperti "ceret yang di isi air kopi akan mengeluarkan air kopi,tidak mungkin ceret di isi air kopi bisa mengeluarkan air putih".Seharusnya mereka melatih mental para maba dengn cara yang baik,ber-wawasan,menyenangkan,dan bisa membuat rasa bangga,seperti contoh melakukan pelatihan mental yang di lakukan oleh Sampoerna Youth Leadership .
AROGAN karena mereka selalu mendoktrin bahwa Teknik itu lebih baik dari pada jurusan-jurusan lain,padahal sebenarnya sama saja,malah lebih buruk karena udah pelajarannya sulit,fasilitasnya pas-pasan,OSPEKnya nggak enak poll.toh masuk teknik ngga njamin untuk sukses.Aroganisme itu sering membuat sombong sehingga anak teknik sering mengolok-olok jurusan lain sehingga sering terjadi saling olok-mengolok dan bahkan tawuran yang sesungguhnya sangatlah nggak berguna.
SENIORITAS karena para senior-senior apalagi yang jadi panitia/anak himpunan ingin selalu di hormati dan di segani,bagaimana kita bisa hormat dan segan kalo mereka aja nggak menghormati kita dan menyegani kita sebagai junior-junior,mereka (senior-senior) selalu bertampang garang kalau ketemu dengan maba,seperti contoh : pada suatu saat aku berpapasan ama beberapa senior-senior yang memakai jaket himpunan,saat berpapasan aku memberi sapaan dengan mengatakan "mas permisi" dengan wajah senyum dan kepala agak menunduk,eh tapi apa balasannya,mereka malah memasang muka arogan dan mengacuhkan aku (tak membalas salamku sama sekali),mereka terus berjalan aja dengn gaya yang congkak.
Apakah dengan sikap seperti itu mereka (para senior) layak untuk menghormati.Seharusnya mereka juga harus menghormati kita (junior) sehingga kita merasa hormat (dengan ikhlas)kepada mereka.Lagian se-seorang di hormati bukan dari umurnya tapi dari kemampuan dan integritasnya sebagai manusia.
Di negara-negara maju seperti Jepang,Eropa,bahkan negara tetangga kita Malaysia,ngga ada tuh ospek yang mengandung kekerasan.Di sana Yang ada hanya orientasi ke lab2 dan diskusi seputar pendidikan/riset/lab sbg bagian dari pengenalan terhadap lingkungan baru.Open campus sering dilakukan utk membuka kesempatan komununikasi antara masyarakat kampus dg dunia luar,termasuk para praktisi.
Sebenarnya ospek mulai dikenal di Inggris pada akhir perang dunia pertama, saat Eropa mulai berkembang dengan pendidikan mereka.Tradisi ospek lambat laun sudah ditinggalkan ketika mencapai tahun 1970-an oleh negara-negara maju di Eropa, namun tradisi ospek yang dibawa oleh sekolah-sekolah Belanda yang ada di Indonesia masih berlanjut sampai saat ini.Awal mulanya ospek pada masa lalu mengajarkan kepada para siswa tentang arti perjuangan dan nasionalisme. Sehingga para mahasiswa yang duduk di bangku kuliah saat itu mulai berpikiran cerdas, kritis dan tak kenal takut.Namun ospek sekarang ini tidak seperti era dulu (era 20-70an).
Ospek sekarang itu hanya mengajarkan doktrin pembodohan “Saya adalah kakak dan kakak tidak pernah salah, kalau kakak pernah berbuat salah ingat aturan pertama bahwa kakak tak pernah salah”. Hal ini membuat diskriminasi dan mengajarkan ketidak adilan sehingga, akan terjadi aksi balas dendam yang akhirnya makin lama makin parah terhadap para siswa baru.
Intinya nggak enak masuk fakultasku soalnya ospeknya nggak enak dan cuma berisi pembodohan massal,pantesan jalan-jalan tol,plengsengan sungai,jembatan,dan bendungan,banyak yang rusak/ambroll sebelum waktunya (baru 3 bulan jadi udah rusak) itu karena para insinyurnya di doktrin dengan idealisme-idealisme dan doktrin-doktrin GOBLOK lewat ospek dan sejenisnya.Pokoknya klo udah kenak idealisme-idealisme dan doktrin-doktrin dari mereka-mereka (senior-senior fakultasku) di jamin nggak bakalan berkembang hidup kalian.Pokoknya tahun depan pindah ke DOKTERAN ahhh.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
kapok koen ndro.....yo ngono iku ospek.....
Full of Tepe-tepe
Hi Hendro,
salam kenal ya
aku Vina, anak pengairan juga angkatan 03
waktu baca blog mu, aku ketawa ngakak..., bikin flashback memoriku ke jaman jahiliyah itu,,,hwe3x
'coz all that u've written r the exact things i (or should i say all the freshmen?) felt when we got those orientations.
dulu saat maba, kami juga tanya 'ngapain sih masih pake model ospek kyk gini, dah g jamannya kaleeeeeeeee!!!!!'
dan setiap pertanyaan itu kami sampein ke senior lewat mentoring (jgn tny ke panitia y, ntar malah digabruk...hwa3x), jawaban mereka cuma 'ini semua adalah bagian dari proses dan adek2 akan tau jawabannya justru setelahnya'.
saat itu kami mikir klo ini semua cuma BS, g ada hub nya ma akademik
tapi setelah setaun pertama kuliah, jawaban itu emang baru muncul. saat Hendro nantinya gabung jadi panitia untuk maba berikutnya,u'll find it out by urself...
ini cuma sharing, intinya apa yg Hendro rasain juga dirasain sama setiap maba (termasuk senior2 yg skrng jd panitia, dulu mereka saat maba jg culun abis!hwa3x) yang masuk ke Teknik. tapi klo dah dapet jawabannya, insya 4WI Hendro bakal bangga banget bisa jadi bagian dari Teknik.
jadi, nikmatin aja...juz like the way we did...
u can make it bro!
(^_^)
Posting Komentar